10 Metode Belajar Paling Efektif untuk Ujian Menurut Riset Psikologi
Salam Mahasiswa!!
Ujian sering kali menjadi sumber stres
tersendiri bagi pelajar dan mahasiswa. Namun, strategi belajar yang baik bukan
sekadar soal durasi, melainkan juga metode yang digunakan. Banyak penelitian
psikologi telah mengidentifikasi berbagai teknik belajar yang jauh lebih
efektif daripada sekadar membaca atau menghafal.
Berikut adalah 10 metode belajar paling efektif
untuk ujian berdasarkan riset psikologi yang dapat membantumu belajar lebih
cerdas dan efisien.
1. Spaced Repetition – Teknik Mengulang
dengan Jeda
Peneliti: Hermann Ebbinghaus (1885)
Hermann Ebbinghaus, seorang psikolog Jerman,
menemukan kurva lupa (forgetting curve) yang menunjukkan bahwa kita kehilangan
informasi dengan cepat jika tidak diulang. Berdasarkan risetnya, metode spaced
repetition muncul: teknik belajar dengan mengulang informasi secara berkala
dalam interval tertentu.
Dengan metode ini, kamu bisa menguatkan memori
jangka panjang. Tools seperti Anki dan SuperMemo menggunakan algoritma
berdasarkan riset ini untuk membantu pembelajaran lebih efisien.
2. Active Recall – Menggali Kembali
Informasi Tanpa Lihat Catatan
Peneliti: Jeffrey D. Karpicke & Henry L.
Roediger (2008)Sumber gambar : pixahive.com
Dalam jurnal Science, Karpicke dan Roediger
menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan active recall (mengingat kembali
materi tanpa melihat catatan) memiliki retensi memori dua kali lebih baik
dibanding mereka yang hanya membaca ulang materi.
Teknik ini bisa diterapkan dengan cara menjawab
pertanyaan tanpa melihat buku atau menjelaskan materi dengan kata-kata sendiri.
3. Pomodoro Technique – Belajar Fokus
dalam Interval Waktu Pendek
Penemu: Francesco Cirillo (1980-an)Sumber gambar : pxhere.com
Teknik ini dikembangkan oleh Francesco Cirillo
menggunakan timer berbentuk tomat (pomodoro dalam bahasa Italia). Ia
menyarankan belajar selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Setelah 4 siklus,
istirahat lebih panjang.
Metode ini terbukti meningkatkan fokus dan
mencegah mental fatigue menurut studi yang dipublikasikan di Cognitive,
Affective, & Behavioral Neuroscience (2011).
4. Dual Coding – Belajar dengan
Menggabungkan Kata dan Gambar
Peneliti: Allan Paivio (1971)Sumber gambar : flickr.com
Teori Dual Coding dari Allan Paivio menjelaskan
bahwa otak manusia memproses informasi secara verbal dan visual secara paralel.
Jika kamu belajar dengan menggabungkan teks dan gambar (seperti diagram, peta pikiran,
atau grafik), kamu lebih mungkin mengingat informasi dengan lebih baik.
Studi-studi lanjutan mendukung bahwa dual
coding memperkuat asosiasi memori dan cocok untuk pelajaran seperti sains,
sejarah, atau biologi.
5. Interleaved Practice – Belajar dengan
Campuran Topik
Sumber gambar : freeimageslive.co.uk
Peneliti: Rohrer & Taylor (2007)
Dalam studi mereka, Rohrer dan Taylor menemukan
bahwa siswa yang berlatih dengan campuran soal matematika memiliki performa
lebih baik dalam ujian daripada mereka yang belajar dengan satu jenis soal secara
berurutan.
Interleaved practice mendorong otak untuk
berpikir lebih fleksibel dan mengenali tipe soal dengan lebih baik,
menjadikannya metode ideal untuk pelajaran eksakta atau teknik.
6. Teaching Others – Belajar dengan
Mengajar Orang Lain
Peneliti: John Nestojko, et al. (2014)Sumber gambar : pexels.com
Menurut studi dari Washington University,
mahasiswa yang diminta untuk mengajar materi pada orang lain mengingat dan
memahami informasi lebih dalam. Fenomena ini dikenal sebagai Protege Effect.
Mengajar memaksamu untuk mengorganisir dan
menyederhanakan informasi, sehingga kamu benar-benar paham. Bahkan menjelaskan
materi ke boneka atau kaca pun efektif!
7. Self-Explanation – Menjelaskan Ke Diri
Sendiri
Peneliti: Michelene T. H. Chi (1994)Sumber gambar : stockcake.com
Dalam risetnya, Chi menemukan bahwa siswa yang
memberikan penjelasan kepada diri sendiri saat belajar memiliki pemahaman lebih
baik terhadap materi kompleks.
Teknik self-explanation bisa dilakukan saat
membaca: tanyakan “kenapa ini bisa terjadi?” atau “apa maksudnya?” pada tiap bagian.
Ini membantu membentuk koneksi antar konsep dan pemahaman mendalam.
8. Mind Mapping – Membangun Hubungan Antar
Ide
Penemu: Tony Buzan (1970-an)Sumber gambar : commons.wikimedia.org
Mind mapping diperkenalkan oleh Tony Buzan
sebagai alat untuk mengaktifkan kedua belahan otak dalam menyerap informasi.
Dengan mengorganisir ide secara visual dan hierarkis, mind map membantu siswa
memproses informasi secara holistik.
Penelitian di Journal of Educational Psychology
mendukung bahwa peta konsep mempercepat pemahaman dan retensi informasi, khususnya
dalam pelajaran yang padat teori.
9. Metacognitive Strategies – Kesadaran
dalam Belajar
Peneliti: John H. Flavell (1979)Sumber gambar : pexels.com
Metakognisi adalah kemampuan untuk memahami dan
mengatur proses belajar sendiri. John H. Flavell memperkenalkan istilah ini dan
menjelaskan bahwa siswa yang tahu kapan harus belajar, bagaimana cara belajar,
dan kapan harus mengevaluasi, memiliki performa lebih baik.
Contohnya adalah menyusun rencana belajar,
mengenali kesulitan pribadi, dan mengevaluasi pemahaman secara berkala.
10. Practice Testing – Belajar dengan
Latihan Soal
Peneliti: Henry L. Roediger & Jeffrey D.
Karpicke (2006)Sumber gambar : pexels.com
Dalam studi yang dimuat di Psychological
Science in the Public Interest, metode practice testing (latihan soal) disebut
sebagai teknik belajar paling efektif. Ketimbang membaca ulang, latihan soal
membantu memanggil kembali informasi dan mengenali celah dalam pemahaman.
Metode ini melatih daya ingat aktif dan
meningkatkan kesiapan menghadapi format soal sebenarnya.
Kesimpulan
Belajar efektif bukan hanya soal waktu, tapi
soal metode. Dari spaced repetition hingga practice testing, semua metode di
atas telah terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan pemahaman dan retensi
informasi.
Jangan hanya mengandalkan hafalan atau belajar
semalam sebelum ujian. Cobalah terapkan satu atau beberapa teknik di atas dan
sesuaikan dengan gaya belajarmu. Dengan strategi yang tepat, bukan hanya nilai
ujian yang meningkat, tapi juga pemahamanmu secara menyeluruh.
0 Response to "10 Metode Belajar Paling Efektif untuk Ujian Menurut Riset Psikologi"
Posting Komentar